Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
KORANMANDALA.COM – Saya masih punya utang kepada seorang teman. Bukan wartawan. Masih berkaitan dengan Hari Pers Nasional 9 Februari dia bertanya; “sebenarnya jurusan apa yang jadi syarat untuk menjadi seorang wartawan. Tulisan ini mudah mudah memberi pencerahan buatnya.
Mungkin ada perbedaan sudut pandang saya tentang wartawwan dengan Joseph Pulitzer. Bapak jurnalistik modern kelahiran Hongaria yang imigran ke Amrik itu menyebut bahwa a journalis must be made not be born. Wartawan itu harus dijadikan (dididik) bukan dilahirkan.
Sedang saya berpendapat keduanya berada dalam posisi garis lurus. Dua duanya harus jadi instrumen. Di lahirkan dan dijadikan. Konotasinya harus dilahirkan dulu kemudian dijadikan (dididik).
Tidak semua orang bisa walaupun dia dididik (belajar) dulu. Syarat yang paling dasar, dia harus bisa menulis, pantai bicara dan punya kemampuan komunikasi publik.
Adapun wartawan itu harus memiliki wawasan luas, saya setuju. Dan wawasan itu bisa diperoleh tidak selalu melalui pendidikan. Mereka bisa outodidak, rajin membaca dan tak segan bertanya.
Sekali lagi saya tidak frontal melawan Pulitzer. Lagi pula perbedaan pahamnya juga tidak terlalu ekstrim. Dia bilang must be made no be born. Saya pikir kedua duanya harus dijalani.
Untuk membuktikan pandangannya, pemilik surat kabar The New York World yang sukses itu berusaha keras mendirikan perguruan tinggi khusus untuk mencetak wartawan wartawan baru yang handal dan profesional. Jaman now ini banyak perusahan Pers yang mematok syarat sarjana untuk bisa diterima menjadi wartawannya. Itu tidak salah, baik baik saja.
Jaman dulu soal pendidikan itu bukan syarat mutlak. Seorang Pardede Harahap hanya keluaran SR. Ia menjadi wartawan dan pengusaha surat kabar yang sukses.
Lalu WR Supratman dan bung Tomo hanya lulusan SMP (Mulo). Malahan Adam Malik, SR saja tidak tamat.
Setahun di SR, dia pindah ke madrasah diniyah, juga tak tamat. Dia lebih tertarik ke dunia jurnalistik dan politik. Fenomenal sekali, tak lulus SR bisa jadi wakil presiden.