Seorang wartawan, apakah produk pemikiran saya yang tak mengutamakan pendidikan atau seperti apa kata Pulitzer bahwa jurnalis must be made, yang pasti wartawan itu harus profesional, dan hebat. Untuk itu saya mencoba membuat rumus lima “AT”
Bak(At) min(At) semang(At) , akal seh(At) dan sepasang kaki yang ku(At).
Mari kita coba bedah rumus Lima AT menuju wartawan hebat itu.
Bak(At). :
Adalah elemen pertama yang harus dimiliki. Itu inner capacity. Tak semua orang bisa. Itu aspek yang dilahirkan. Tanpa itu, seseorang tidak bisa jadi wartawan. Apalagi mau jadi wartawan hebat. Omko, omong kosong !
Jangan coba coba dipaksakan.
Ada sebuah contoh. Dulu sekitar tahun 1980 saya ketemu seorang yang baru lulus S1 fakultas Publisistik jurusan jurnalistik Unpad. Tapi dia tidak punya bakat menulis sesuai standar penulisan jurnalistik. Dia juga tak cakap bicara dan tak punya nalar komunikasi publik.
Akhirnya dia memilih kerja sebagai PNS.
Min(At) :
Aspek kedua itu akan membangun integritas. Cinta profesi. Bekerja dengan cinta itu nikmatnya bukan main. Bekerja dengan sukacita dan riang gembira.