Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)

TANGGAL 27 Februari 1908, di kampung Sinar Batang kabupaten Agam Sumatra Barat,  Tuhan menciptakan seorang manusia. Bayi laki-laki itu lahir dari rahim seorang ibu bernam Siti Shafiah, persis di bibir danau Maninjau nan rancak bana.

Ayahnya Dr (HC) H. Karim Amrulah (dikenal pula dengan nama haji rasul) memberinya nama Abdul Malik gelar Datuk Indomo.

Ketika berangkat remaja, dewasa dan menua, Abdul Malik yang lebih dikenal dengan nama Hamka memiliki banyak talenta. Dia memiliki bakat sebagai agamawan (ulama), wartawan, sastrawan, filsup, guru, pejuang dan politikus. Plit kumplit pokoknya. Melebihi rata rata orang.

Dia bukan sekolahan. Pendidikan formalnya hanya sampai kelas 2 Sekolah Rakyat. Selebihnya sampai mendapat gelar Dr.(HC) bahkan guru besar (profesor) diperoleh secara otodidak. Hidupnya lebih tertarik pada pendidikan dan masalah agama. Salah satunya belajar madrasah Soematra Tawalib yang didirikan ayahnya 1906 di Padang Panjang.

Menginjak remaja, Malik mulai tertarik pada kehidupan di luar kampung. Dia senang berkelana. Sampai-sampai sang ayah menjulukinya sebagai “Si bujang nan jauh”. Pada usia 16 tahun, dia merantau ke Yogyakarta. Di kota gudeg itu, ia bertemu dan belajar agama serta politik dari tokoh-tokoh pergerakan dan agama, seperti HOS Tjokroaminoto, Ki Bagoes Hadikoesoemo, M. Fachrudin dan RM Soerjopranoto.

Dari mereka, Malik mengenal partai Masyoemi dan Serikat Islam sehingga di kemudian hari dia menjadi anggota  dan partai Serikat Islam.

Ketika pulang melaksanakan ibadah haji, dia tinggal di Medan. Ketika itulah dia mulai tertarik dan terjun ke dunia jurnalistik dan sastra.

Mula menulis untuk Pelita Andalas. Waktu itulah mulai digunakan nama HAMKA. Tak lain, akronim dari Haji Abdul Malik (bin) Karim Amrullah.

Di koran milik orang Tionghoa itu, dia menulis tentang ibadah haji dan gerakan reformasi Islam di Minangkabau.

Dia juga menulis untuk majalah Seroean Islam, Soeara Moehammadiyah, Bintang Islam dan beberapa penerbitan lain.

1 2 3 4



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News dan KoranMandala WA Channel

Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial

Exit mobile version