Bisa-saja terjadi pelantikan 20 Oktober, lalu sebelum itu terjadi chaos dan MPR hancur. Lalu presiden menyatakan negara dalam keadaan darurat, pelantikan tidak bisa dilakukan.
Dari keterangan Jimly kepada Corbusier, tersimpul bahwa Prabowo Gibran jangan dulu tancap gas.
Tenang saja coy, rezeki tak kan lari, takdir tak terkilir. Kesempatan itu datang pada saatnya.
Apa yang dilakukan Prabowo dan para pendukungnya cuma azas kepatutan saja. Cuma secara hukum belum kuat dan mengikat. Masih ada kemungkinan lain, yang tak kasat di mata, apalagi mata katarak.
Dalam pidato Rabu malam itu, Wowo menyampaikan terima kasih kepada (96.214.961) rakyat yang memilihnya.
Juga kepada yang tidak memilihnya. Dia minta diberi kesempatan untuk bekerja sekeras kerasnya dan secepat cepatnya untuk membawa seluruh rakyat Indonesia keluar dari kemiskinan, kemelaratan dan kelaparan.
Dia juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi. Beliau telah memberi teladan dalam hal rekonsiliasi, sehingga rakyat bersatu kembali pasca kami menjadi rival dalam 2 kali pilpres. Pak Jokowi juga, telah membantu meraih kemenangan ini.
Wowo juga bersyukur pemilu tahun 2024 telah berjalan aman dan lancar. Banyak dunia memperhatikan dan beberapa kepala negara telah menyampaikan ucapan selamat.
Iya, tapi gugatan ke MK kayanya bakal ada. Juga penggunaan hak angket DPR.
Masih berliku jalan ke istana. Be calm lah mas Wowo, ananda Gibran. Sudah ngebet ya ? Maklum sudah 3 kali keok. Mana tahaannn.- ***