Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
SEBENARNYA nama itu tak jelek jelek amat. Rasanya lebih enak didengar telinga daripada Cengkareng (nama asli bandara Sukarno Hatta).
Tapi pemprov Jabar memang sedang merancang pergantian nama bandara terbesar setelah Soetta itu. Ada unsur mithos ? Wallahu alam, tapi rasa rasanya, masa iya ? Yang pasti mah, Bandara yang terletak di kecamatan Kertajati kabupaten Majalengka itu, sulit berkembang. Pasca diresmikan presiden Jokowi 5 tahun silam (2018), bandara itu sepi sepi saja. Bahkan pernah jeda.
Pembangunan bandara itu sudah dirancang sejak tahun 2008. Saya masih ingat, waktu itu ada seorang tim sukses gubernur Dani Setiawan (maaf maaf kata, namanya lupa lagi) bilang, dia lagi nyari investor untuk biaya pencalonan (periode kedua/ petahana) Gubernur Dany Setiawan. Imbalanya ya proyek pembangunan bandara Kertajati di Majalengka itu.
Saya tidak tahu, apakah waktu itu, sang timses berhasil mendapatkan investor ? Yang pasti pak Dany keok di pilgub itu. Yang menang adalah pasangan Ahmad Heriyawan-Dede Yusuf.
Pembangunan bandara Kertajati itu sempat tertunda. Baru dilanjutkan masa pemerintahan Jokowi-Yusuf Kalla/masa gubernur Heriyawan-Dedi Mizwar, tahun 2015 dan selesai serta diresmikan Jokowi 29 Oktober 2018.
Tetapi seperti diperkirakan banyak orang, bandara yang dibangun di atas areal 1.800 hektar (hampir sama dengan luas bandara Soekarno-Hatta) dan menghabiskan biaya (fisiknya saja) Rp.2,6 trilyun itu sampai sekarang belum berkembang.
Kondisi keseharianya sepi, tidak ada penerbangan , juga sepi penumpang.
Semua rute penerbangan yang pernah direncanakan tidak berjalan.
Pernah direncanakan sebagai bengkel pesawat. Juga tidak berjalan. Banyak perusahaan penerbangan yang lebih senang grounded di Soekarno Hatta. Lebih cepa dan irit.
Ada pendapat pembangunan bandara Kertajati tidak tepat. Perencanaanya tidak seksama. Tempatnya juga belot. Awalnya ada pendapat itu terjadi karena tol Cisumdawu belum berfungsi. Ada dan masih dioperasikan Husen Sastranegara di Bandung.