Tahun 1922 bersama keluarga ia hijrah ke Betawi (Jakarta).
Beberapa lama menjadi wartawan koran Sin Po dan redaktur Neratja, dia mulai mencoba menerbitkan koran sendiri.
Mula mula ia terbitkan mingguan Bintang Hindia. Lalu Bintang Timur dan Sinar Pasundan.
Ternyata Koran-koran yang diterbitkannya maju pesat. Dan perusahaan itu menjadi pundi-pundi untuk menumpuk kekayaan. Jadilah Parada Harahap bos koran di Jakarta.
Abdul Mufti peneliti masalah Pers memberinya julukan “The king of Java Press”.
Dan dia pun menjadi orang terkenal dan terhormat dan disegani banyak orang.
Pergaulannya di tingkat elit pun menjadi sangat luas. Pernah menjadi ketua organisasi para saudagar (semacam Kadin sekarang) Jakarta.
Sempat pula dia kenal dan bersahabat dengan bung Karno dan bung Hatta.
Kedua pemimpin perjuangan kemerdekaan itu sekitar tahun 1927, sering datang ke rumah Parada di gang Kenari Bandung.
Mereka sering berdiskusi tentang kebangsaan dan cita-cita kemerdekaan. Bung Karno dan bung Hatta telah menganggap PH, sebagai mentor politik.