Yang terdengar pasca ditetapkan sebagai presiden terpilih, yang dilakukan Pragib, adalah rancang rancang bagi kekuatan. Bagi-bagi kursi tak hanya diantara para pengusung dan pendukung, tetapi juga bagi para pecundang yang kalah perang.
Dari sebuah sumber yang masih wallahu alam, saya menerima anatomi kabinet Prabowo Gibran sebagai berikut:
– Golkar dengan 15,28% kebagian 5 kursi menteri
– Gerindra 13,22% , 4 kursi
– Demokrat 7,43% , 2 kursi
– Partai Jokowi (?) dapat 6 kursi,
– PSI 1 kursi
– Gelora 1 kursi
– PBB 1 kursi
– Non koalisi 3 kursi dan
– Profesional 9 kursi
jumlah 34 kursi. Pas dengan momenklatur kementerian yang ada sekarang.
Bagi Adi Prayitno, boyongan pecundang itu sesungguhnya menunjukkan tidak ada harga diri politik di negeri kita ini.
Lagian pemerintahan kita akan menggelinding tanpa ceck and balance. Ini berbahaya tegas Adpray.
Hakekatnya mereka, para politisi telah berkhianat kepada rakyat yang memilihnya.
Mau reformasi jilid 2 atau revolusi, tak cukup energi. Pasti ketaton melawan water canon dan gas air mata. Apalagi moncong senjata. Jangan salah Jokowi masih perkasa, dijagai Kapolri dan Panglima TNI. Siapa berani ? – ***