Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
BUKAN tak tahu adat, sudah terlanjur niat, lantaran insting dan syahwat politik masih kuat, mantan wakil Gubenur Jawa Barat, Uu Ruzanul Ulum, tetap berniat nyagub di Jawa Barat.
Dengan kursi PPP di DPRD hasil pileg 2024 hanya 6, Uu mengaku siap melangkah. Merangkak-rangkak tentunya. Bekalnya cekak memang.
Kursinya masih jauh panggang dari api. Untuk mencalonkan diri jadi cagub di Jawa Barat, harus punya 24 kursi. Walhasil masih harus cari partai lain yang punya kursi 18. Kemana teman akan dicari ?
Katanya mau dengan PKB. Ia sudah mencoba mendekati KH Adang Ilyas Ruhiat, ketua Dewan Syuro PKB Jawa Barat.
Risikonya ya tentu harus mau jadi ban serep atau biasa juga disebut supir tembak.
Soalnya, Saiful Huda yang dijagokan PKB menaruh harga mati, cuma mau jadi cagub. Wakil ? No way.
PKB punya kursi di Jabar lumayan. Ada 15. Tapi itu masih kurang 3. Siapa yang mau sodaqoh kursi ? Waduh waduh. Bukan jalan enteng bagi panglima santri Jawa Barat itu. Penuh liku kiri kanan.
Yang pas kalau berpasangan dengan Ridwan Kamil. Golkar punya 20 kursi. Cukup. Malah lebih tuh. Tapi apa RK mau gandengan sama Uu lagi ? Yang terdengar, malah RK sudah PDKT dengan Bima Arya (kader PAN), mantan Wali kota Bogor.
Kalau Uu sendiri, jangan ditanya, mau sekali dia mah.Sejak lama dia sudah bilang tidak berani face to face dengan RK. Kalau RK nyalon biar dia jadi wakilnya lagi.
Soalnya memamg harus begitu, tahu diri. Syahwat politik masih menggelitik, kursi sedikit.
Tempo hari dia malah sudah ambil formulir pendaftaran calon wali kota Tasikmalaya dari PPP. Tapi kayanya cuma sensasi doang itu mah. Gimik politik itu sunnat muakad.
Formulirnya tidak dikembalikan lagi.
Walhasil masih tanda tanya besar, bagaimana langkah dan takdir jagoan kobong itu.
Tapi yang harus diapresiasi adalah semangatnya. Bekal cekak, tetap semangat walau sambil merangkak.
Kata rosul, takdir itu harus dijemput dengan ikhtiar dan doa.
Itu yang dilakukan Uu Ruzanul Ulum. Ikhtiar sedang, do’a mah pasti.- ***