Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
ADA perbincangan sersan (serius tapi santai) antara teman teman saya di Presidium Tasik Selatan.
Ada analogi kaget mewarnai voice note yang sliweran itu. Tak lain, adalah soal biaya pemilihan (pilkada) bupati Tasikmalaya tahun 2024. Katanya anggaran itu mencapai Rp140 milyar. Ada yang tulis kata alamak, waduh, wow, bahkan ada yang sampai istighfar.
Saya pikir ini serius bagi mereka. Ada yang bilang supaya yang terpilih bisa bekerja dengan baik untuk kepentingan masyarakat.
Jangan lupa pada janji janji yang diucapkan ketika kampanye.
Sebegitu besarkah angka Rp140 milyar itu ?
Tentu relatif. Bagi Jakarta atau daerah lain yang laju ekonominya sudah bagus mungkin no problem. Tak harus sampai istighfar.
Istighfar itu termasuk kalimat toyyibah yang diucapkan orang ketika melakukan perbuatan salah.
Secara bahasa, kata itu berarti “aku memohon ampun kepada Allah”.
Dalam praktek keseharian orang Islam sering reflek mengucapkan kata itu jika melakukan perbuatan salah, diri sendiri atau melihat orang lain.
Jadi astaghfirullah itu dapat dianggap serius.
Bagi warga kabupaten Tasikmalaya mungkin angka Rp140 milyar itu cukup menonjok ulu ati.
Sebagai gambaran, kabupaten ini memerlukan anggaran Rp180 milyar setahun, untuk menggaji 2.466 pegawai PPPK yang baru diangkat. Dan itu dikeluhkan Bupati Ade Sugianto.
Ada banyak masalah yang dihadapi kabupaten di Jabar Selatan itu.
Masalah jalan misalnya, yang rusak berat mencapai 516 km atau 39,6 % dari 1.303 panjang seluruh jalan di sana.
Tahun 2023 pemkab hanya punya anggaran Rp40 milyar untuk rehabilitasi. Padahal yang diperlukan Rp80 milyar.
Desakan masyarakat cukup besar atas kondisi jalan itu. Beberapa daerah sudah mengelar demo, menuntut perbaikan jalan. Bahkan ada beberapa kepala desa yang mengingatkan elektabilitas Ade Sugianto jika nyabup lagi di pilkada 2024.
Kabupaten bermotto “Sukapura Ngadaun Ngora” itu juga punya angka kemiskinan cukup tinggi. Ada 194.100 orang kismin dari jumlah seluruh penduduk 1.883.773 orang (10,3 %).
Sementara itu, Ade Sugianto, sudah memastikan akan ikut nyalon lagi di pilkada 2024 (27 November).
Sepertinya, ngeri ngeri sedap, dia.
Harap maklum siapapun yang menang, harganya cukup mahal, Rp140 milyar. Ironis, untuk betulin jalan Rp80 milyar saja, gak ada doku.
Hei kangjeng dalem, sadarilah bahwa harga anda itu Rp140. milyar. Bila dibeliin bala bala berapa truk didapat ?
Alamaakkk !!!.- ***