Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
MAKIN hari kian banyak orang kecewa kepada Joko Widodo.
Jika pun angka kepuasan masih tinggi, itu lantaran rakyat masih menerima langkah munafiknya membagi bagi sembako dan BLT. Itu pun dengan uang pinjaman yang harus dibayar rakyat sendiri.
Dalam benak saya, bohong pertama adalah ucapannya bahwa anak-anaknya tidak tertarik dunia politik. Mereka mau tekun bisnis.
BACA JUGA: 10 Akun FF Sultan Season 1 Hari Ini 8 Juni 2024, Gratis SG2 Rapper Underworld
Ketika Gibran mulai melirik jabatan wali kota Solo, bukan mencegah, malah sujud-sujud kepada Megawati Sukarnoputri agar anak sulung itu yang direkomendasi. Padahal PDIP sudah memutuskan kader lain, sehingga hampir memicu konflik internal.
Waktu Gibran disebut-sebut mau nyawapres bersama Prabowo, dia bilang gak mungkin. Jadi wali kota baru 2 tahun. Ternyata, eh dia sendiri yang ngebut, dengan berbagai cara, memenangkan sang putra mahkota. Dan itu yang terjadi. Gibran melenggang melalui jalan tol yang dibangun ayahanda.
Dan masih banyak hong hong lainya. Misalnya tidak akan naikkan BBM, akan membuka 10 juta lowongan kerja dan lain-lain. Semua itu goong melulu.
Kemarin ada lagi wacana baru.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku, pak lurah tidak setuju si bungsu Kaesang Pangarep mencalonkan diri dalam pilgub Jakarta. Bahkan melarang.
Tapi wacana itu terus berkembang. Banyak yang ragu, bahkan tak percaya.
Salah satunya mantan Menkopolkam Mahfud MD. Ia mengatakan itu dalam Podcast Terus Terang yang dikutip Youtube Mahfud MD Official 5 Juni lalu.
Pokoknya saya gak mau percaya. Dulu juga begitu. Waktu Gibran, awal-awalnya menolak dengan alas an-alasan tertentu. Tapi kan kenyataan lain, kata wong Madura itu.
Kalau sudah tersudut, bisanya dia lempar batu sembunyi tangan. Itu mah urusan parpol, jangan tanya saya.
Pokoknya pak lurah sulit dipercaya. Pagi dele sore tempe.
Kekecewaan lantaran kebohongan-kebohongan yang merusak tatanan demokrasi telah ditunjukan banyak kalangan. Para pengamat, politisi bahkan akademisi. Lebih dari 100 perguruan tinggi yang menyatakan kecewa. Bahkan marak tuntutan Jokowi mundur atau turunkan Jokowi.
Siapa yang masih percaya pak lurah?
Mungkin cuma beberapa di lingkar istana atau oligarki yang masih menikmati ketiak Jokowi.
Jokowi sudah berhasil membangun tembok yang kokoh untuk mempertahankan hegemoni kekuasannya. Sulit menurunkan dia, jadinya.
Biarkan saja, pak lurah pulang dengan noktah merah.- ***