Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
WALLAHU alam, konon Nabi Ibrahim sempat bingung dan terbengong bengong saat menerima ayat 27 surat al Haj (surat ke 22).
“Serukanlah kepada manusia supaya (mengerjakan) haji. Niscaya mereka akan datang dengan berjalan kaki atau berkendaraan unta yang kurus yang datang dari tiap tempat yang jauh”
Ibrahim layak bingung bagaimana ia melakukan itu.
Waktu itu Ibrahim baru saja selesai melaksanakan perintah Allah, membangun kembali Baitullah yang rusak disapu banjir zaman nabi Nuh. Kalau menurut Basuki Hadimulyono menteri PUPR nya Jokowi barangkali istilah kerennya Renovasi.
Ibrahim tentu bingung, lantaran waktu itu tidak ada perangkat apapun yang dapat digunakan. Waktu itu belum ada masjid yang di menaranya dilengkapi speaker bermerek TOA seperti sekarang. Apa lagi teknologi digital, (SMS, WA, FB , INSTAGRAM, TWITER dan lain-lain), waduh, jauh mela melu, jauh panggang dari api.
Lalu beliau, setengah protes berkata kepada Allah “apakah suaraku bisa mereka dengar ya Rob.”
“Serulah, nanti aku yang menyampaikan kepada mereka.”
Lalu Ibrahim naik ke puncak Gubais dan berseru keras :
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berhaji ke baitullah supaya kalian diberi ganjaran olehNYA, berupa surga dan menyelamatkan kalian dari azab neraka.
Subhanallah, suara Ibrahim yang cuma “ngagorowok” itu terdengar oleh manusia yang masih berada di tulang sulbi (punggung) laki laki dan rahim perempuan dengan respons :