Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)

BAHWA haji mabrur dijamin masuk surga,  kita yaqin bingit. Itu hadits rasul yang shahih.

Tapi ada jawaban rosul yang lain selain haji mabrur.

Hadits itu diriwayatkan Abu Huraerah seorang sahabat rosul yang sangat dekat. Dimana ada rosul atau kemana rosul pergi pasti ada Abu Huraerah. Kemudian riwayat itu dirawi menjadi hadits oleh Imam Muslim dan dijamin shohih.

BACA JUGA: SIAP DIADU MABAR! 15 Akun FF Sultan Gratis Masih Aktif Hari Ini, 18 Juni 2024, Tinggal Login Siap Libas Semua Lawan Sampai BOOYAH!

Menurut riwayat itu, rosul ditanya tentang orang yang bisa masuk surga.  Jawaban pertama,  beriman kepada Allah dan rasulnya. Ketika ditanya lagi jawabannya,  orang yang jihad di jalan Allah, dan jawaban ketiga atas pertanyaan yang sama adalah yang hajinya mabrur.

Tapi ada jawaban Allah langsung atas pertanyaan soal ibadah yang disenangi Allah sehingga berpotensi masuk surga.

Ingatlah pada dialog Allah dengan nabi Musa (QS al A’raf 143).

Konon hanya ada dua  nabi/ rosul yang sempat bertemu langsung dengan Allah, yaitu nabi Muhammad dan nabi Musa.

Muhammad bertemu Allah di Sidratul Muntaha (langit ke tujuh) dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.

Lalu pertemuan nabi Musa dengan Allah berlangsung di Gunung Sinai (Tursina).

Saat  itu Musa hendak diangkat menjadi rasul dan diberikan kitab Taurat, sekitar 1.365 tahun sebelum masehi.

Musa memohon bisa melihat wujud Allah secara langsung dan dikabulkan.

Namun yang terjadi Gunung Sinai atau Tursina mendadak hancur lebur ketika diduduki Allah. Sejak itu berubah menjadi gurun (padang pasir).

Musa bertanya, ibadah apa dari padanya yang paling disenangi Allah.

Ternyata bukan sholat, puasa, zakat atau juga ibadah haji.

Kata Allah, iyalah ketika kamu memberi atau menolong orang yang berkekurangan dan butuh pertolongan.

Dalam makna lain,  memberi infaq dan sodhaqah.

Allah mengakui itu, sebagai pinjaman yang akan dikembalikan berlipat ganda.

“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah niscaya dia (Allah),  akan menolong dan menetapkan kedudukanmu (QS Muhammad ayat 7).

Ada sebuah riwayat yang menunjukan perbuatan sepele saja, ternyata  bisa mengantar seseorang masuk surga.

Dikisahkan ada seseorang, sebut saja si Bahlul (bukan Bahlil). Dia itu semasa hidupnya malang melintang dalam kemaksiatan. Minuman keras, judi, mencuri bahkan membunuh.

Pada suatu malam sehabis operasi senyap dia mendapati cucunya sedang menggigil kedinginan.

Dengan rasa kasih sayang dia selimuti sang cucu.

Ternyata  (wallahu alam) ketika di alam barzah, malaikat Malik hendak mendorongnya ke taman neraka, Allah mencegahnya. Seraya  memerintahkan melihat kembali catatan perilaku si Bahlul.  Ternyata peristiwa menyelimuti cucu yang kedinginan itu merupakan perilaku yang disukai Allah. Allah menyamakan perbuatan itu dengan shodaqoh. Menolong orang yang menderita.  Sikap Allah itu sekaligus merupakan analogi cinta Allah  kepada mahluk ciptaannya. Kerana itu orang yang menolongnya, kakeknya sekalipun, Allah membalasnya dengan pertolongan.

Singkat cerita (sekali lagi wallahu alam) si Bahlul dimasukan ke surga.

Subhanallah !

Ada pesan moral, kepada seluruh manusia, mari berfastabiqul khairat (berlomba lomba berbuat kebaikan).

Insya Allah pintu surga terbuka lebar.

Contohnya ya, kisah Bahlul yang bukan Bahlil itu.

Wallahu alam bissawab.- ***

Sumber:

Editor: Eka Purwanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version