Dibentuk pula Badan Riset dan Pengelola Sumur Zam zam yang secara struktural berada dibawah Saudi Geological Survey (SGS).
Pokoknya pemerintah Saudi tetap komitmen kepada pelayanan para jemaah haji dari seluruh pelosok yang jauh.
Khususnya dalam ketersediaan air zam yang tetap murni dan higienis. Dari unsur kimiawi air zam zam diketahui mengandung berbagai zat seperti garam an organik ( kalsium) , magnesium, kalium, natrium, bikarbonat , klorida dan sulfat. Terahir sudah disteril dengan menggunakan sinar ultra violet. Jadi sangat terjaga higienisnya.
Di lingkungan masjid al Haram tersedia kran kran air di semua tingkat mulai tingkat 1 sampai 3.
Katanya, tiap musim haji, 2 juta liter sehari di sediakan di masjid Haram dan 300 ton di kirim ke masjid nabawi Madinah.
Para jemaah diperkenankan membawa maximal 10 liter setiap jemaah untuk dibawa pulang.
Air zam zam tak semata dianggap berkah dan anugrah Allah, tetapi juga diolah menggunakan teknologi modern.
Saudi tidak alergi terhadap teknologi yang masih dikuasai negara lain. Sekarang semua teknologi dari barat dan timur, sudah dengan mudah masuk Saudi untuk mewujudkan prinsip mengolah berkah.- ***