Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
MENINGGALNYA 1.301 jemaah haji Indonesia seperti dilaporkan pemerintah Arab Saudi, menurut saya, ini luar biasa. Inilah jumlah terbesar yang pernah terjadi. Dan ini harus ditanggapi sebagai sebuah tragedi. Tidak jadi soal walau pemerintah Indonesia menyebut dari jumlah itu 83 % atau sekitar 1.000 orang adalah jemaah illegal yang berangkat tidak menggunakan visa haji. Jangan dinafikan, mereka adalah warga republik ini. Dimanapun mereka berada harus tetap dilindungi. Apalagi dengan niat yang baik, menunaikan ibadah, perintah Allah.
Sekedar pengingat, untuk lebih hati-hati dan mawas diri ada baiknya kita mengutip berbagai tragedi yang pernah terjadi dalam perjalanan ibadah haji.
Sejak tahun 1974 (50 tahun), konon tak kurang dari 19 kali tragedi menimpa para jemaah haji.
1. Pesawat haji milik Martin Air (Belanda) yang disewa Garuda dan membawa 182 jemaah dari Surabaya, tanggal 4 Desember 1974 menabrak perbukitan Seven Grin Hil atau puncak Adam, 40 meter sebelum mendarat (istirahat, isi BBM) di Bandara Bandaranaike Kolombo Srilanka. 182 CJH plus 9 orang crew tewas.
2. Desember 1975, 200 orang jemaah tewas dekat kota Mekkah akibat sebuah pipa meledak dan membakar 10 tenda.
3. Tanggal 4 Desember 1979, 153 orang jamaah tewas dan 560 luka, ketika petugas keamanan Saudi Arabia dibantu tentara Perancis membebaskan Masjid al Haram yang disandera kelompok Islam Fundamentalis yang dipimpin Juhaiman al Utaibi. Juhaiman mengklaim bahwa Imam Mahdi telah datang dalam wujud kakak iparnya Abdullah Hamid Muhammad. Pasca pembebasan, Juhaiman dijatuhi hukuman mati.
4. Tanggal 31 Juli 1987, 402 orang tewas, 275 diantaranya jemaah Iran akibat demo orang Islam syiah Iran melawan petugas keamanan Saudi Arabia. Pasca kejadian itu Saudi Arabia memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Sampai tahun 1990 Iran tidak mengirimkan jemaah haji.
5. Tanggal 1 Juli 1989, 1 jemaah tewas dan 16 luka akibat penembakan oleh sekelompok orang asal Kuwait. Akibat peristiwa itu 16 orang Kuwait itu ditembak mati.
6. Tanggal 15 Juli 1989, 16 orang jemaah Pakistan tewas dan 34 luka akibat penembakan yang dilakukan sekelompok orang di pemondokan jemaah Pakistan.
7. Tanggal 2 Juli 1990, 1.426 jemaah tewas, termasuk 416 dari Indonesia, ketika terperangkap dalam terowongan Mina.
8. 24 April 1994 270 jemaah tewas akibat saling dorong ketika melempar di Mina.