Dan, sekali lagi wallahu, Syeikh Maulana Mansur menutupi lubang dengan sebuah al Qur’an. Subhanallah setelah itu air mengecil dan mengalir hanya cukup untuk mengisi aliran sumur itu. Beberapa lama kemudian al Qur’an itu berubah wujud jadi batu. Lalu masyarakat menyebut sebagai “batu Qur’an”.
Tempat itu juga menjadi destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi setiap hari.
Saya teringat, sekali waktu saya ketemu dengan kang Suyaman. Beliau itu berasal dari desa Cisempur kecamatan Cibalong kabupaten Tasikmalaya. Pernah jadi Bupati Pandeglang. Saya menemui beliau di rumahnya di Bandung Utara, dalam rangka mencari dukungan untuk pembentukan kabupaten Tasikmalaya Selatan.
Beliau cerita bahwa sampai sekarang di Pandeglang, masih ada beberapa ulama yang dipercaya memiliki karomah. Kelebihan dari yang lain, misalnya dalam pengobatan alternatif atau hal lain yang supranatural.
Sekali lagi saya harus berucap, wallahu alam bisshowab.
Hanya Allah yang pasti benar.- ***