“Burungmu harimaumu”, celetuk seorang peserta diskusi. Saya menangkap maksudnya. Kalimat itu plesetan dari adagium “mulutmu harimaumu”. Risiko dari sebuah perbuatan.
Jangan salah dibalik ucapannya yang seolah pasrah bahkan bersyukur, ada raut yang cemberut.
Ada teman yang khawatir dari raut cemberut HA itu. Dia mungkin kesel, dibiarkan sendirian.
Kemana orang-orang yang selama ini dia bela belain ?
Dalam kedudukan sebagai ketua KPU, dia telah meloloskan pendaftaran Gibran Rakabuming Raka menjadi Cawapres. Padahal PKPU 19 2023 belum dirubah.
Dia juga rame-rame dituduh menjadi arsitek kecurangan pemilu sehingga pasangan Prabowo Gibran menang satu putaran (58,5%).
Dia juga akhirnya meratifikasi putusan MA yang kontroversi, yang menyebabkan Kaesang Pangarep bisa nyagub.
Usia KP itu lebih satu hari, jika jadwal pelantikan hasil pilkada ditetapkan tanggal 1 Januari 2025. Si bungsu itu lahir 30 Desembet 1995. Hanya Kaesang seorang, yang memanfaatkan putusan MA itu.
Seharusnya yang berkuasa (spesifik Jokowi) berterima kasih kepada HA dan membantu melalui efek kuasa yang dimiliki.
Tapi Jokowi malah mendukung keputusan DKPP. Kabarnya Kepres pemecatan HA akan keluar dalam 7 hari sesuai amar putusan.