Karena kesal bisa saja HA membongkar kecurangan pemilu terutama kecurangan pilpres. Dia tahu semua, wong dia sutradaranya.
Tanggapan atas pemecatan HA seraya bermunculan. Nyaris dari berbagai penjuru.
Dari DPR ada Mardani Alisera. Anggota komisi II itu mengaku DPR kecolongan. Seraya menyebut mungkin ada permainan waktu HA menjalani fit and proper test.
Ketua Komisi II, Ahmad Dolly Kurnia, mengaku sudah mengingatkan HA dan semua Komisioner KPU agar hati-hati. Itu dilakukan, kata Dolly, karena KPU telah beberapa kali melakukan pelanggaran etika berat.
Guntur Romli dari PDIP menyebut kejadian itu memprihatinkan dan sangat memalukan.
Padahal KPU sedang sibuk-sibuk melaksanakan tugas pilkada serentak di 545 daerah (provinsi, kabupaten/kota).
Untuk menjaga keberlanjutan tugas KPU, presiden harus menunjuk Plt. Atau para komisioner yang tersisa menunjuk seorang diantara mereka sebagai plt ketua KPU.
Kekecewaan dan kecaman juga datang dari PBNU.
Bahkan wakil Presiden Maruf Amin ikut bersuara. Katanya dalam melaksanakan tugas, KPU harus mengedepankan moralitas.
Ada juga yang usul agar HA juga dipecat sebagai dosen hukum Tata Negara di fakultas Hukum Undip Semarang.