Informasi hasil tabayyun akan menghasilkan masyarakat yang cerdas.
Kekhawatiran gubernur Jawa Barat 2 periode (2008-2018) itu inheren, segaris lurus dengan degap degupya jantung begawan jurnalistik kita (alm) Yacob Utama. Pak YO yang sempat mengalami era teknologi digital sangat khawatir dengan lalu lintas jutaan informasi setiap hari. Informasi itu disebar tanpa diseleksi terlebih dulu. Mengandung banyak ketidak benaran alias hoax. Pak YO menyebut kondisi itu dengan istilah jurnalistik tanpa makna.
Intinya, prinsip pendiri dan pemilik Kompas/Gramedia grup itu, sama dan sebangun dengan pemikiran gubernur Heriawan, jurnalisme tabayyun.
Jurnalisme hasil cek and recheck, kanan kiri muka belakang. Sehingga siap dan aman untuk disebar keruang banyak orang.
Siddiq, amanah dan fathonah.- ***