Pun demikian dengan membangun bandara. Membangun sebuah bandara yang representatif cukup dengan Rp2,3 trilyun. Demikian juga harga pesawat terbang.
Pesawat Boeing sekitar Rp1,5 trilyun. Siapa takut ? Dana yang dimiliki BPKH pada awal dibentuk ada Rp90 trilyun.
Yang mungkin dilakukan diantaranya membangun perhotelan di Makkah dan Madinah. Itu pun harus dengan badan hukum komersial.
Upaya itu pun baru bisa dilaksanakan pada era pengurus ke dua, pasca pergantian pengurus dari Anggito Abimanyu kepada Fadhul Imansyah 2022.
BPKH kini sudah resmi mendirikan semacam anak perusahaan yang diberi nama BPKH Limited.
Menurut Fadhul Imansyah perusahaan itu sudah resmi terdaftar Arabian Comerce Ministry.
Rencananya akan bergerak di berbagai bidang, membangun perhotelan dan apartemen, pelayanan wisata, katering dan lain-lain.
Tentu saja usaha itu diharapkan dapat menambah nilai manfaat yang masuk pundi pundi BPKH.
Nilai manfaat selama ini dengan aset yang dimiliki (2023) sekitar Rp166,7 trilyun adalah sekitar Rp.10,5 trilyun.
Dana itu selain digunakan mensubsidi BPIH juga untuk biaya operasional badan, termasuk gaji pegawai. Gaji pegawai BPKH itu termasuk wah.