Apalagi ketika sore hari Kamis itu dia dinyatakan dicalonkan Golkar untuk gubenur (atau wagub) Jakarta. Menariknya lagi, dia akan dipasangkan dengan Kaesang Pangarep.
Jika benar, maka itu berarti Babah Alun melewati kader-kader struktural yang selama ini disebut-sebut. Ada Ridwan Kamil, Erwin Aksa, Zaki Iskandar dan lain-lain.
Yusuf Hamka atau Babah Alun sendiri mengaku kaget ketika tiba-tiba diminta jadi balon wakil Gubenur Jakarta.
Ia mengaku Kamis tanggal 11 Juli diundang makan siang oleh ketum Golkar di kantor Golkar di Slipi. Di sana, dia ditanyain dan diminta solusi, soal kemacetan, banjir dan sampah. Rupanya uraian bah Aloen menarik hati pak ketum.
Ketika dalam perjalanan pulang, ajudan Airlangga menelpon memintanya balik lagi ke kantor. Tiba di sana sudah ada beberapa elit partai antara lain Sekjen Lodewyk Frederick Paulus dan waketum Ahmad Dolly Kurnia.
Di depan mereka, Yusuf diminta lagi menjelaskan solusi mengatasi masalah DKJ. Setelah itu mereka rapat dan Yusuf diminta menunggu.
Selesai rapat itulah babah ditembak. Harus siap jadi calon wakil Gubenur Jakarta.
Dalam kondisi kaget, tak urung juragan tol itu menjawab, kalau ini perintah, siap.
Kaesang Pangarep yang hadir kemudian, mengaku masih melihat perkembangan. KP juga mengaku bahwa elektabilitasnya di Jakarta masih sangat rendah.
Menurut hasil survei Litbang Kompas dia berada dirangking ke 7 dengan skor 1 % jauh di bawah Anies Baswedan yang 38 %.