Rasanya faktor elektabilitas dan isi tas mereka, tidak terlalu signifikan.
Malah yang ada, awalnya GRR dan KP terganjal syariat usia.
Tapi berkat relasi kuasa (dari ayahanda), semua beres. GRR sudah pasti naik kasta dengan loncatan luar biasa. Ibaratnya dari kelas satu langsung ke kelas tiga.
Kaesang, jadi ketua umum partai cuma butuh waktu 2 hari saja.
Bobby Nasution di pilgub Sumatera Utara, katanya ada potensi melawan kotak kosong. Semua berkat cawe cawe pak lurah.
Yang lain ? Siapa bisa ?
Sayang sekali bang Ilham sudah tidak punya relasi kuasa lagi.
Ingat juga AHY (Agus Harimurti Yudoyono). Jika waktu nyalon gubernur DKI Jakarta (2017) itu, pak SBY masih punya kuasa, rasa-rasanya jadi itu barang (menang).
Pada saat kereta api hampir pak heong , elektabilitas Dr. Ing. Ilham Habibie masih rendah. Memang dia sedang blusukan ke bawah.
Mungkin hanya Presiden PKS Ahmad Syaihu yang optimis, dalam waktu sebulan ke depan, popularitas dan elektabilitas IH akan naik. Atau Willy Aditya, ketua DPP NASDEM (partai yang sudah resmi mengusungnya).