Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
SAYA menangkap ada suka cita di hati saudara saudara saya di Tasik Selatan. Ada berita baru yang masuk. Katanya DOB (Daerah Otonomi Baru) Tasikmalaya Selatan disetujui Presiden.
Tak jelas presiden yang mana, apa yang sandhiakalanya sudah menyala, dan sedang menunggu saat turun tahta, atau presiden yang tengah bersiap diri menunggu sangkakala naik tahta.
Gak jelas juga. Tapi kalau presiden Jokowi, rasa rasanya tidak. Pertama, pikiran mantan raja Surakarta itu sedang terfokus ke kabupaten Penajam Utara pusat Ibu Kota Nusantara. Tiada lain.
Yang kedua, urusan DOB sudah diserahkan penuh kepada Wapres Ma’ruf Amin yang secara exoficio menjabat sebagai ketua Badan Pertimbangan Daerah Otonomi Baru (BPOD).
Apa persiden terpilih Prabowo Subianto kah ?
Yang saya dengar adalah ucapan Ridwan Kamil. Ketika kampanye untuk kemenangan Prabowo Gibran, RK memang menyebut, Prabowo (jika terpilih), setuju pembentukan beberapa D0B di Jawa Barat. Mudah mudahan Emil tidak asbun. Maklum namanya juga lagi kampanye, omon dulu, urusan kumaha engke. Tapi agak skeptis karena program mas Bowo itu terlalu buanyak.
Agar dianggap atensi, saya kirimkan sebuah pesan kepada teman-teman, adik adik bahkan mungkin cucu yang ada di sana.
Saya kirim lewat akun WA grup Tasela, begini ; “Ayo budah budah laut, Cancut taliwondo, singsingkan lengan baju”.
Prasa cangcut tali wondo itu pertama kali saya dengar pada pidato bung Karno sekitar tahun 60 an. Cancut taliwondo itu bahasa Jawa.
Secara bahasa berarti berangkat menunaikan tugas. Secara filosofi mengandung makna, tidak berpangku tangan, bekerja bersama (gotong royong) untuk mencapai tujuan.