Ivan Dicksan tertunduk lesu. Meski masih ada langkah lain. Dia kemudian menemui pengurus PAN yang kabarnya juga memberi surat tugas. Tapi perkara tak selesai. PAN tidak bisa ngusung sendirian . Kursi PAN di DPRD kota Tasikmalaya hanya 4. Memang kalau digabung dengan PPP yang 7, jadi itu barang. Tapi kabarnya, masing-masing partai itu sudah punya calon koalisi. PPP mau dengan Demokrat (3) dan PAN akan ke Golkar (5).
Begitu nyampe lembur, Nurhayati serentak bergerak. Ditemuinya pengurus DPC PPP kota Tasikmalaya. Tak ada kata lain, meski terkejut, DPC PPP kota Tasikmalaya harus anggukan kepala. Oke oce. Mau apalagi, harus taat hierarki.
Jadi pemegang surat tugas dari DPP PPP itu ada dua.
Dicksan yang eksternal dan Nurhayati yang murni kader internal. Tugasnya sama, tanggal kadaluarsa juga sama, 10 Juli. Tugasnya mencari dan mendapatkan audiens serta elektabilitas. Mencari calon pasangan, karena nanti SK atau rekomendasi dari DPP sudah jadi pasangan calon wali kota dan wakil walikota.
Tapi jangan kaget. Dalam dunia politik, hal demikian sudah biasa. Sili sedek dan tengkrang dikit, eta mah lumrah.
Siapa pandai ngocek dan utak atik, dialah yang akan menang.
Saya (penulis ) tidak tahu itulah yang disebut takdir ?
Yang pasti itu pasangan harus sudah siap daftar ke KPUD tanggal 27-29 Agyatus 2024.- ***