Oleh : Dedi Asikin (Wartawa Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
YANTO Apriyanto Oce (sohornya dipanggil Yanto Oce), seperti meraba suhu panas berada di PPP. Insting politiknya, merasa akan terdesak dari lingkungan partai Ka’bah. Maka itu dia lancarkan politik doble gardan. Diam-diam melamar ke partai bola dunia (PKB).
Dan benar sebagai kader struktural di partai PPP (mulai 2021), ia tak terlirik desk pilkada pimpinan Budi Budiman. Desk pilkada PPP malah memilih dan mengusulkan Ivan Dicksan yang bukan kader internal. Lalu Ivan pun (mantan Sekkot) mendapat surat tugas dari DPP PPP.
Yang terjadi bukan hanya Yanto Oce yang kecewa dan kemudian loncat ke PKB. Beberapa kader lain internal juga jamedud, nefsong. Misalnya Uu Ruzanul Ulum. Mantan wakil Gubenur Jawa Barat dan Wakil ketua DPW PPP Jawa Barat itu menebar sumpah serapah. Keputusan desk pilkada kota Tasikmalaya, dianggap panglima santri Jawa Barat itu, sebagai benih-benih perpecahan dalam tubuh partai. Uu memang tidak memaknai secara vulgar ucapannya itu. Tapi ciri-cirinya telah terjadi dalam tubuh partai ka’bah. PPP terdegradasi dari Senayan dalam pileg 2024.
Dengan perolehan 3,7 % PPP perboden masuk Senayan. Kalau kekecewaan internal akibat salah ambil keputusan masih terus terjadi, maka akan sulit ke depannya PPP bisa move on. Masuk kembali ke Senayan. Keren abis analisa kiyai Manonjaya itu.
Yang tersengat kompor juga ada Agus Wahyudin. Kader internal yang terbilang senior itu juga luka hati. Ia bilang , jika ada kader internal yang sama mumpuni kenapa harus impor ?
Belakangan suhu ka’bah kian mendidih. Tiba-tiba seorang kader internal, bernama Hj Nurhayati muncul dengan mengiwir ngiwir selembar surat tugas. Sama persis dengan yang sudah diterima Ivan Dicksan.
Bedanya, Dicksan up down, dari bumi merangkak ke langit sedang yang dipegang Nurhayati top down. Dari langit meluncur ke bumi.
Ny Nurhayati itu kelahiran Tasikmalaya. Dia adalah mantan istri dari matan Ketum PPP yang kini jadi mentri Perencanaan Pembagunan dan kepala BPN, Suharso Manoarfa.
Nurhayati sudah dua periode jadi anggota DPR RI. Bahkan dalam pileg 2024 dia juga terpilih. Tapi lantaran di pusat, terjegal, dia balik kandang, sambil bawa surat tugas nyawalkot. Kejadian (surat ganda) itu, tak urung membuat suhu politik kota santri khususnya PPP, dikit naik.