Yang agak beda dan aneh suraneh, Muhammadiyah seperti, kata ketum Haedar Nasir, bukan cari untung. Loh kok ada orang dagang yang tak cari untung. Dalil apa ini ? Pitagoraskah ?
Kalau NU sudah jelas jelas diakui ketum PBNU. Kami butuh !
NU memamg Nurut Udud, sela Fathony.
Sekjen PP Muhamadiyah, Abdul Mu’ti, dari awal menyebut Muhammadiyah tidak menolak, cuma akan melakukan pengkajian dulu.
Kata ketum, Prof Haedar Nasir, selama 2 bulan banyak masukan kanan kiri muka belakang. Pro kontra, biasa.
Ternyata dalam persyarikatan banyak anggota yang bergerak dalam bisnis pertambangan.
Tidak semua kegiatan itu identik dengan kerusakan.
Ada konsep yang disodorkan yaitu energi dan pertambangan hijau.
Sekeliling areal tambang akan dibiarkan tetumbuhan hijau. Pun demikian setelah selesai, akan direklamasi dan dihijaukan kembali.
Dengan dasar konsep itu Muhammadiyah menerima tawaran Presiden Jokowi lewat Meninves Bahlil Lahadalia.