Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
SECARA kuantitatif Muhammadiyah itu merupakan organisasi Islam terbesar kedua. Tempat pertama diduduki Nahdatul Ulama yang menurut data di Kemenag sekitar 92,2 juta. Sementara Muhammadiyah sekira 60 juta.
Itu ukuran kriteria lama. Sekarang ini sejumlah ulama sosial membuat definisi lain soal besar itu. Tak hanya aspek kuantitatif, tapi juga secara kualitatif.
Muhammadiyah itu organisasi Islam modern terbesar di Indonesia.
Kiprahnya (sejak 1912) terfokus dalam bidang kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial.
Menurut situs Muhammadiyah asetnya pada tahun 2023 ada Rp400 trilyun.
Wah wah wah. Edun suredun tuh. Padahal waktu pertama kali didirikan hanya berupa Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah di ruang tamu sang pendiri KH Ahmad Dahlan berukuran 6 x 2,5 m di Kauman Yogyakarta.
Aset itu tertumpah ruah pada tanah bangunan dan uang yang tersimpan di Bank (Syari’ah). Salah satunya yang kemarin heboh, ketika Rp13,5 trilyun mendadak ditarik dari BSI.
Ketum Haedar Nasir menyebut Muhammadiyah kini memiliki Rumah Sakit 122 (plus 10 dalam pembangunan)
klinik 231.
Panti Asuhan 384.