IAH pun hengkang dari Dirgantara. Lalu aktif di perusahaan keluarga, PT. Iilthabi Rekatama.
Karena adiknya Tareq Kemal Habibie ingin mengembangkan perusahaan lain, maka Ilham take over jabatan Direktur Utama Ilthabi Rekatama.
Karena merasa awam dalam bidang ekonomi dan biznis, ilhampun belajar lagi di school of biznis Universiatas Chicago di Singapura (2003).
Setelah itu Ilham sempat menjabat beberapa posisi Direktur dan komisaris di beberapa perusahaan besar.
Terahir bersama ayahnya mendirikan perusahaan (keluarga) PT Region Aviasi Industry.
Tak lain untuk mendukung mimpi sang ayah memproduksi pesawat penumpang jenis turboprop R80.
Ini merupakan pengembangan dari N250 dan berproduksi mulai tahun 2021.
Soal terjun ke dunia politik, IAH mengaku tidak ada cita cita. Jadi semacam insiden saja. Dia mengaku beberapa kali didorong teman teman untuk ikut pilkada. Tapi dia selalu bilang itu bukan dunianya.
Maka itu, diapun tidak bisa menjawab pasti tentang motivasinya terjun ke dunia utak atik itu.
Tapi kayanya sekarang sudah kepalang basah, melangkah sekalian. Ternyata eh ternyata, elektabilitasnya melesat bagai meteor.