Olah : Dedi Asikin
SUPAYA jelas, yang dimkasud adalah penggagas pekik merdeka sebagai salam kebangsaan. Salam nasional.
Kata merdeka sendiri sudah digunakan sejak lama. Jauh sebelum proklamasi 17 Agustus 1945.
Bung Hatta sudah menggunakan prasa itu, sejak tahun 1928.
Naskah pembelaan di pengadilan di Belanda diberi judul Indonesia Merdeka (Indonesia Prij).
Sejak tahun 1940 para pejuang kemerdekaan biasa memekikkan kata merdeka bila bersua satu sama lain.
Dalam pertemuan KNIP dan Badan Pembantu Korban Perang, Otista sudah menyarankan pekik merdeka sebagai salam Nasional/Kebangsaan.
Terjadi kontroversi tentang siapa yang menggagas pekik merdeka sebagai salam Nasional/Kebangsaan.
Arnold Manuhutu menyebut bung Karno.
Wartawan Sipatahunan Sutisna Sanjaya mengoreksi berdasarkan buku Iip D. Yahya “Oto Iskandar di Nata untold Storie”.
Kontroversi diclearkan wartawan Antara dengan konfirmasi langsung kepada bung Karno.