Pernah beberapa kali diskusi dengan ketua DPD (yang pertama) dr Supono. Soal dibentuknya Sekber Golkar oleh Suharto dan Suhardiman 1964, untuk mengimbangi Front Nasional yang sudah dikuasai PKI .
Tahun 1971, saya juga ditawari untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Jawa Barat pada pemilu 1971.
Tawaran itu juga saya tolak. Lalu ketum SSPTT Jawa Barat, Ir APH Jiwatampu menunjuk Ir. Rukman sebagai pengganti.
Dia berhasil dan 2 periode duduk di sana.
Saya aktif di Sekber Golkar sebagai wakil SSPTT, sampai 1972, menyusul dibentuknya Korp Pegawai Republik Indonesia (Korpri) pada 27 Nopember 1971.
Akibat itu, semua serikat sekerja (yang independen) maupun organisasi buruh yang berafiliasi ke partai politik dibubarkan.
Sebagai wartawan (di Harian Mandala) saya mengikuti terus pergerakan Sekber Golkar.
Sejatinya sekber golkar, menjadi kendaraan politik presiden Suharto.
Dengan pohon beringin itu Suharto berhasil mempertahankan kekuasaan selama 32 tahun. Tak ada gejolak apa pun. Kharisma the smiling general itu memang tinggi.
Perintahnya selalu digugu dan ditiru. Tak ada yang berani nolak.
Semua “siap jendral !
Jika sekarang Korp laskar kuning itu sedang centang perenang, jujur saya prihatin.
Partai ini sudah ditinggalkan banyak kadernya. Keluar dan membentuk partai baru.
Yang tersisa, kerjanya bertengkar melulu.
Hampir setiap menghadapi Pemilu, berantem mulu.
Penake zamanku, kata pak Harto.
La iyalah, masa ya iya dong.- ***
–