Sulit dihindari, anggapan bahwa ada kepentingan Jokowi di balik DPR membuat RUU instant (cuma 7 jam).
Jangan coba tanya Jokowi karena dia pasti jawab normatif. Itu mekanisme politik, harus kita hormati.
Rakyat sudah tahu watak tukang kayu itu. Lain di mulut lain di hati. Telunjuk lurus kelilingking berkait.
Memang ada kepentingan KIM (PLUS) juga di situ. Di Jakarta, KIM ingin menjegal Anies Baswedan supaya gagal nyalon. Sebab jika putusan MK dianulir, PDIP tidak bisa ajukan calon. Kursi banteng cuma 15, koprol dari 25 pada pilkada 2019.
Untuk daerah lain, KIM ingin calonnya melawan kotak kosong. Dan itu sudah terindikasi akan terjadi di beberapa daerah.
Kata politisi PDIP, Masinton Pasaribu, sore hari pasca putusan MK, Jokowi memanggil beberapa menteri ke istana. Bagai peribahasa sunda “katindih ku kari kari”, besoknya ujug-ujug itu Baleg rapat kilat, bentuk panja RUU Pilkada. Tujuannya, RUU itu menganulir putusan MK. Malam langsung digelar rapat pleno, yang tak quorum itu.
Pokoke kali ini perlawanan rakyat berhasil, bikin penguasa gigit jari.
Dinasti Jokowi ambyar.
Ngeri ngeri ngeri.- ***