Maka bergabunglah mereka ke dalam KIM PLUS.
Selain, katanya, dijanjikan kursi menteri di kabinet Prabowo Gibran, secara instan, Susmono (Ketua Dewan Pembina) ditunjuk sebagai calon wakil gubernur Jakarta bersama Ridwan Kamil di pilgub 2024 ini. Tokcer imbalannya.
Lalu PKB jika tak masuk, Muhaimin Iskandar akan digoyang dari jabatan ketum. Indikasinya sudah tampak dengan gerakan Munas tandingan.
Akan halnya dengan Nasdem katanya ditakut takuti dengan kasus korupsi. Jhony Plate dan Syachrul Yasin Limpo di ruang sidang mengakui ada dana hasil korupsi yang mengalir ke partai. Dan bendum Nasdem Ahmad Syahrani mengakui meski jumlahnya hanya Rp400 juteng.
Strategi Mulyono berhasil. Ketiganya menyerah kalah dan hijrah ke markas KIM menjadi koalisi gendut bernama KIM PLUS.
Ya sudah, menyusul batalnya PDIP mengusung Anies, Aniespun terpental, kena tekdumg.
Tujuannya , tiada lain tiada bukan, agar mantan Gubernur Jakarta itu tidak menghalangi langkah sang putra Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden di 2029.
Jadi muatannya tiada lain adalah demi dinasti berkelanjutan.
Secara logika cerita itu masuk akal. Tapi wallahu alam.
Hanya dia dan tuhan yang tahu.