KORANMANDALA.COM – Bagi para produsen otomotif, Amerika Serikat (AS) merupakan surga. Namun, hal itu tidak menggaransi setiap produsen otomotif untuk menorehkan kinerja penjualan positif.
Ironisnya, kondisi tersebut, kini, dialami produsen otomotif ternama asal AS, Ford Motor Company.
Apa buktinya?
Informasinya, di AS, kinerja penjualan Ford Motor Company mengalami perkembangan negatif pada hampir seluruh varian. Volume penjualannya terkoreksi 5,3 persen.
BACA JUGA: Honda Segera Resmikan Kehadiran SUV Elektrik Andalan Terbarunya: Prologue
Kondisi itu terjadi akibat aksi mogok Serikat Pekerja The United Auto Workers (UAW) pada sejumlah manufaktur.
Mengutip beberapa sumber, pada Oktober 2023, Ford Motor Company menjual 149.938 unit. Jumlah itu lebih sedikit daripada Oktober 2022, yaitu 158.327 unit.
Meski demikian, Ford Motor Company bungkam soal ada tidaknya kerugian akibat aksi mogok serikat pekerja UAW, yang sebagiannya adalah pekerja manufaktur yang memproduksi Ford F-250 dan Ford F-550. (win)