KoranMandala.com -Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI), Eddy Sofyan, berbicara tentang langkah-langkah strategis dalam merevitalisasi BASRI untuk mengembangkan potensi sepak bola Indonesia. Dalam wawancaranya, Eddy menyoroti besarnya potensi sepak bola di Indonesia yang sering kali tidak terkelola dengan baik. Dengan populasi lebih dari 270 juta orang, Eddy melihat potensi besar dalam menciptakan pemain sepak bola mulai dari usia dini hingga level nasional.
“Indonesia memiliki potensi luar biasa, diakui oleh berbagai pihak, termasuk FIFA. Namun, banyak bakat muda yang tumbuh dan kemudian hilang karena tidak tersentuh oleh PSSI. Ini menjadi tugas BASRI untuk menyusun roadmap dari pembinaan pemain usia dini hingga mereka bisa mencapai tim nasional,” jelas Eddy kepada wartawan, Kamis 26 September 2024.
Menurut Eddy, sementara Menteri BUMN, Erick Thohir, fokus pada pembinaan tim nasional, ada tantangan di level menengah yang belum terkelola dengan baik oleh PSSI. Masalah ini, menurutnya, disebabkan oleh kurang aktifnya Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah, terutama di Asosiasi Provinsi (Asprov) dan Asosiasi Kabupaten (Askab). “Mereka seakan tidur. Entah karena kemampuan individu atau hal lain, saya tidak tahu,” tambahnya.
Pengda BASRI Jawa Barat Terbentuk, Siap Lakukan Pembinaan Pesepakbola Usia Dini
BASRI, kata Eddy, siap menjadi solusi dengan sistem yang lebih terstruktur. Ia telah membekali para pengurus BASRI dengan manajemen sepak bola yang aplikatif dan mudah dipahami, mulai dari bagaimana memulai dan mengelola sepak bola di tingkat akar rumput. “Dengan sistem yang ada di BASRI, kami bisa menjalankan semuanya secara nyata. Manajemen sepak bola yang kami terapkan mudah dicerna dan siap diterapkan di lapangan,” ungkapnya.
Meski sempat terhenti selama lima tahun akibat pandemi COVID-19, Eddy menegaskan bahwa revitalisasi BASRI akan dimulai kembali. “Kita harus kembali bekerja. Negara kita terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil dengan jumlah penduduk yang sangat besar, terutama di Jawa Barat. Jika tidak dikelola dengan baik, kita hanya akan menjadi penonton dan komentator sepak bola,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya membangun sepak bola dari desa hingga kelurahan agar bakat-bakat muda di desa dapat terbina dengan baik. Eddy menyampaikan bahwa Ketua Pengda BASRI Jawa Barat, Iwan Kurniawan, memiliki semangat dan integritas yang tinggi, serta didukung kemampuan manajemen yang baik. “Pak Iwan sangat berpengalaman. Saya meminta agar dia bekerja maksimal dengan membentuk pengurus di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa dan kampung,” kata Eddy.
Eddy juga menambahkan bahwa dengan sistem IT yang diimplementasikan BASRI, seluruh bakat sepak bola dari kampung hingga kota bisa terpantau dengan baik. “Pak Iwan paham betul soal IT. Gunakanlah teknologi ini agar seluruh talenta sepak bola, klub juara turnamen antar kampung, hingga jadwal kompetisi di desa dan kampung dapat terpantau dengan baik. Dengan begitu, sekitar 50 juta penduduk dapat terjangkau oleh sistem kami,” tutupnya.
Dengan semangat ini, BASRI berharap dapat menghidupkan kembali gairah sepak bola rakyat Indonesia dan mencetak bibit unggul yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.