KoranMandala.com -Dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024. Gerakan Aksi Umat Melawan (GAUM) JABAR diikuti oleh 25 ormas, haroqah, dan komunitas menyelenggarakan Aksi Bersama Hari Selasa, 1 Oktober 2024 di Bandung.
“Suatu ideologi apapun tidak akan punah bila senantiasa terjaga aktualisasi serta eksistensinya. Bagi Indonesia Pancasila harus selalu dipertahankan aktualisas dan eksistensi nya. Bila salah satu unsur dalam aktualisasi hilang/ lemah ideologi bisa ” mati suri “. Kemudian bagaimana dengan Ideologi Komunisme di Indonesia ?.”
“Melalui Partai Komunisme Indonesia yang tidak percaya tentang Ketuhanan. Sangat berlawanan dengan Pancasila, telah berulang melakukan pengkhianatanterhadap negara?. Bisa hidup kembali. Sejarah telah membuktikan, dalam kesenjangan Ekonomi dimana kemiskinan rakyat yang dalam. Merupakan lahan tumbuh suburnya Neo Komunisme”. Demikian dijelaskan oleh Syafril Sjofyan selaku salah satu Pengarah Aksi dan juga sebagai Badan Pekerja Petisi 100
Menurut Ust. Amin Bukhaeri Koordinator GAUM Jawa Barat; “Kami telah lama mengamati adanya usaha merongrong dan mengganti Pancasila dengan paham lain seperti Neo Komunisme, Zionisme dan Kapitalisme yang menyudutkan umat Islam dengan framing radikalisme dll, melakukan adu domba dikalangan agama, terutama Islam karena dianggap sebagai penghalang bagi berkembangnya ideologi selain Pancasila seperti neo komunisme di Indonesia”
Aktivis Senior dan Jenderal TNI Purnawirawan Serukan Pengadilan untuk Jokowi Sekeluarga
“Termasuk dengan lahirnya Kepres No. 17 thn 2002 tentang pelanggaran HAM berat, tetapi tidak dijelaskan siapa pelaku dan korbannya oleh rejim Jokowi. Kemudian Inpres No. 2 Thn 2023, malah memberikan kompensasi kepada penghianat G30S/ PKI sebagai korban, semakin memperjelas kecondongan Jokowi. Seperti memojokan Umat Islam dan TNI diposisikan sebagai pelaku pelanggaran HAM berat pada tahun 1965.” Lanjut Amin Bukhaeri juga sebagai pendamping korlap aksi
Menurut Ust. M. Ro’inulbalad Ketua DDI Jabar juga berfungsi sebagai Pemdamping Korlap Aksi Bersama “Terbitnya TAP No XXV/1966 tentang Pembubaran PKI dan larangan setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran atau pengembangan faham atau ajaran tersebut.”
“Kemudian lahir TAP MPRS No XXXIII/1967 sebagai cacatan sejarah tentang pemberontakan dan pengkhianatan PKI. Kedua TAP MPR tersebut seharusnya sebagai tirai pembendung masuk dan berkembangnya ajaran Komunisme Gaya Baru (KGB)/ Neo Komunisme, sebagai bahaya laten. Menjadi pertanyaan, mengapa Tap MPRS No XXXIII/1967 di cabut ?” , apa keinginan memunculkan kembali komunisme, yang mungkin juga akan menimpa TAP MPR No. XXV/1966 ” Jelas ustad Ro’in lagi
Koordinator Lapangan Aksi Bersama Dadan Supardan juga sebagai Ketua SEKBER PPUK mengajak agar “Pimpinan Ormas, Haroqah, Komunitas, Majelis Taklim untuk turun aksi mengajak masanya pada Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2024 titik kumpul di Pusdai pagi hari, menuju Gedung Sate dan DPRD JABAR”.
“Kondisi nyata dari rejim Jokowi adalah meningkatnya harga, utang Negara meroket, Korupsi merajalela termasuk keluarganya, memiskinkan rakyat melalui banyaknya perusahaan/ pabrik tutup, pengusiran rakyat dengan tameng PSN (Proyek Strategi Nasional), seperti pengosongan pulau Rempant dan PIK 2. Membangun Dinasti, menyingkirkan lawan politik dengan memecah belah Parpol serta mengkhianati Bangsa dan Negara dengan kebijakan HGU bagi investor selama 190 tahun dan melakukan penjualan pasir laut untuk memperluas batasan Negara asing. Semua itu melanggar Sumpah Jabatan, Konstitusi dan Pancasila” uraian Dadan lagi.
“Untuk itu tema aksi 1 Oktober 2024 adalah; Lengserkan Jokowi ! Pelanggar Sumpah Jabatan, Konstitusi dan Pancasila. Serta Menolak Pelantikan Gibran sebagai Fufu fafa yang merusak moral.” Tutup ustad Mickdar dari Komunitas Da’i Bandung Bersatu juga berfungsi sebagai Pendamping Korlap Aksi