KoranMandala.com -Pemkab Bandung mulai membongkar tenda pengungsi dengan alasan sudah memasuki masa Status Keadaan Transisi Darurat Bencana ke Pemulihan mulai Rabu, 2 Oktober 2024. Status ini akan berlangsung selama sebulan ke depan, guna mengoordinasikan pemulihan bencana hingga kondisi benar-benar terkendali.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Uka Suska Puji Utama, menyatakan bahwa Pemkab Bandung segera mengambil langkah-langkah penanganan, termasuk monitoring di Puskesmas Lapangan Kecamatan Kertasari.
“Sehubungan dengan diberlakukannya masa Status Keadaan Transisi Darurat Bencana ke Pemulihan, kami dari Pemkab Bandung melaksanakan monitoring ke Puskesmas Lapangan Kecamatan Kertasari,” ujar Uka di Kertasari.
Uka melaporkan bahwa bangunan Puskesmas Kertasari mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada Rabu, 18 September 2024. Meskipun rusak, pelayanan kesehatan tetap berjalan untuk masyarakat setempat. Saat monitoring, terdapat enam warga yang memeriksakan kesehatan mereka di puskesmas tersebut.
“Pelayanan kesehatan harus tetap berjalan, terutama mengingat saat ini kita sudah memasuki awal musim hujan,” katanya.
Selain itu, BPBD juga mulai melakukan pembongkaran tenda pengungsian untuk memastikan para pengungsi dapat kembali ke rumah mereka yang masih layak huni pascagempa.
“Sejumlah tenda pengungsian sudah mulai dibongkar. Kami ingin memastikan warga kembali ke rumahnya masing-masing, terutama jika kondisi rumah mereka masih aman untuk dihuni,” jelas Uka.
Bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat, sementara ini mereka menempati rumah kerabat atau tetangga terdekat. Namun, untuk sekolah darurat, tenda-tenda darurat masih dipertahankan untuk aktivitas belajar mengajar karena beberapa bangunan sekolah mengalami kerusakan berat.
“Dapur umum mulai hari ini sudah ditiadakan, namun logistik sudah didistribusikan ke desa-desa. Ke depan, dapur umum akan digantikan dengan dapur mandiri di setiap desa sesuai usulan kepala desa,” tambah Uka.
Selain sekolah darurat, tenda darurat di Desa Cikembang juga masih digunakan oleh anak-anak untuk kegiatan mengaji.