KoranMandala.com –Ione Belarra Urteaga merupakan seorang Anggota Kongres Deputi Spanyol sejak 2023. Ione menuai banyak pujian dari warga X di berbagai penjuru dunia karena menyuarakan kekejaman Israel terhadap warga di Gaza.
Sebelumnya, Ione Belarra menjabat sebagai Menteri Keadilan Sosial di Spanyol yang mendapat pemberhentian pada 20 November 2023 silam.
Belarra dipecat dari susunan kabinet karena keberaniannya dalam menyuarakan kritiknya terhadap Israel dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Belarra menyebutkan bahwa Israel dan Netanyahu adalah penjahat perang dan wajib dipenjara.
Selain itu, dalam wawancaranya dengan Al Jazeera (aljazeera.com), Bellara meminta kepada pemerintah Spanyol dan komunitas internasional untuk memutus hubungan Israel. Pemutusan hubungan ini menjadi sanksi bagi Israel atas tindakan kejamnya berupa genosida di Palestina.
Baru-baru ini, Belarra kembali bersuara akan penindasan kejam warga di Gaza oleh Israel. Ketika pengungsi Gaza terbakar hidup-hidup karena adanya bom dari militer Israel.
“Look, Mr. President, I believe what we are talking about is very serious. Last Sunday, Israel did this: they burned dozens of people alive in tents while they were taking refuge in a hospital. What is the difference between this and the Nazi gas chambers? I am asking you all, Mr. President. There is no difference.”
“Begini, Tuan Presiden, saya yakin apa yang kita bicarakan ini sangat serius. Minggu lalu, Israel melakukan ini: mereka membakar puluhan orang hidup-hidup di tenda-tenda saat mereka berlindung di rumah sakit. Apa bedanya ini dengan kamar gas Nazi? Saya bertanya kepada Anda semua, Tuan Presiden. Tidak ada bedanya.”
Belarra menegaskan bahwa genosida yang terjadi di Gaza merupakan tindakan yang sangat kejam. Tindakan ini tidak ada bedanya dengan Holocaust yang dilakukan oleh Nazi pada tahun 1933-1945.
Lebih lanjut, Belarra meminta kepada Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez untuk menghentikan jual beli embargo senjata kepada Israel. Dalam setahun ini, sejak 7 Oktober, perdagangan senjata ini sudah dilakukan seharga 1 miliar euro atau seharga dengan 16 triliun rupiah.
Meskipun, PM Spanyol ini telah menyerukan untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel di tengah serangan Israel di Gaza dan Lebanon, pada Jumat, 11 Oktober 2024 lalu. Dan mengatakan bahwa Spanyol telah menghentikan penjualan senjata ke Israel pada Oktober 2023.***