KORAN MANDALA -Fenomena langka terjadi di Gunung Fuji yang tampak tanpa salju menjelang musim dingin pada Desember 2024. Ini merupakan kali pertama dalam 130 tahun gunung yang biasanya bersalju itu terlihat tanpa lapisan putih.
Biasanya, salju mulai menutupi gunung berapi ini pada sekitar tanggal 2 Oktober, dan tahun lalu salju pertama muncul pada 5 Oktober.
Namun, cuaca yang lebih hangat menyebabkan belum terlihatnya salju di puncak gunung tertinggi di Jepang tahun ini, ujar Yutaka Katsuta (peramal cuaca dari Kantor Meteorologi Lokal Kofu).
Israel Serang Iran, Ini Sejarah Hubungan Israel-Iran Sejak 7 Oktober
Tanggal ini mencatatkan rekor terbaru sejak data mulai tercatat pada 1894, melewati rekor sebelumnya yang jatuh pada 26 Oktober. Juga yang pernah terjadi pada tahun 1955 dan 2016.
“Temperatur tinggi sepanjang musim panas, yang bertahan hingga September, menghambat datangnya udara dingin yang membawa salju”. Kata Katsuta, melansir dari Guardian.
Katsuta juga mengungkapkan bahwa perubahan iklim mungkin mempengaruhi keterlambatan salju tersebut.
Musim panas tahun ini menjadi yang terpanas yang pernah tercatat di Jepang, setara dengan suhu tahun 2023. Akibat gelombang panas ekstrem yang mempengaruhi banyak wilayah di dunia.
Gunung Fuji biasanya bersalju hampir sepanjang tahun, tetapi pada musim pendakian antara Juli dan September, lebih dari 220.000 pengunjung mendaki lerengnya.
Banyak dari mereka yang mendaki sepanjang malam demi menyaksikan matahari terbit dari puncaknya setinggi 3.776 meter.
Namun, tahun ini jumlah pendaki menurun setelah pemerintah Jepang menerapkan biaya masuk dan pembatasan harian untuk mengatasi pariwisata berlebihan. Gunung yang simetris ini telah diabadikan dalam berbagai karya seni, termasuk “Gelombang Besar” karya Hokusai.***