“Ini program kita yang direncanakan sejak tahun 2013, Alhamdulilah tahun ini dikejar dan terlaksanakan. Pasti namanya pembangunan ada proses, namun kami terbuka ada hotline – nya,” tuturnya.
Sebagai respon dari setiap masukan warga, pihaknya langsung menindaklanjutinya dengan perbaikan.
“Ada masukan dari masyarakat soal penutup manhole terlalu tinggi. Kita landaikan dengan menambahkan cor atau aspal,” tuturnya.
Asep juga memastikan, pihaknya berupaya mengutamakan keselamatan pengguna jalan selama proses pembangunan berlangsung.
“Hanya karena ini pembangunannya berjalan serentak di titik tertentu, sehingga terjadi seperti ini. Kami tetap memberikan perhatian keselamatan pengemudi atau pengguna jalan. Karena di setiap galian itu diberikan penutup dan informasi,” ungkapnya.
Selain itu, konsekuensi pembangunan berpotensi terjadi hambatan lalu lintas.
“Kami sudah instruksikan opersional agar lebih baik. Kami akan perhatikan pada unit reaksi cepat jika ada laporan dari masyarakat,” tuturnya.
Asep menjelaskan proses pembangunan ini dilakukan secara bertahap dan perencanaan yang matang agar hasil ducting lebih maksimal.
“Kebetulan kita punya perencanaan tiga tahun. Karena total jaringan di Kota Bandung itu luasny 204 km. Terdapat 143 ruas jalan, untuk Tahun ini 57 ruas jalan dengan panjang 43 km,” jelasnya.
“Tahap pertama bulan Agustus sampai Desember ini targetkan 29 ruas jalan. Jika digambarkan kita kejar sehingga pada bulan Januari 2025 dilakukan proses penertiban kabel di 29 ruas jalan,” bebernya.***