KoranMandala.com -Jalur pendakian Gunung Ciremai resmi dibuka kembali pada 22 November 2024 setelah penutupan sementara. Penutupan berlangsung sejak 24 Oktober 2024 untuk pemulihan ekosistem dan perbaikan jalur pendakian oleh BTNGC.
Aktivis lingkungan, Maman “Mazic”, menilai durasi penutupan kurang dari sebulan tidak berdampak signifikan bagi ekosistem.
“Penutupan ini terlalu singkat, sehingga efek perbaikan ekosistem hampir tidak terasa,” ujarnya, Selasa (26/11).
Jalur Pendakian Ditutup Sementara, Gunung Ciremai Butuh Istirahat
Ekosistem dan Ekonomi Perlu Seimbang
Mazic menduga keputusan pembukaan kembali berkaitan dengan mata pencaharian masyarakat sekitar Gunung Ciremai.
“Pendakian melibatkan masyarakat lokal, mulai dari tiket, porter, hingga warung yang bergantung pada aktivitas ini,” jelas Mazic.
Ia mengapresiasi usaha BTNGC menutup pendakian meski durasinya singkat karena langkah ini tidak mudah.
“Penutupan lama akan menyulitkan masyarakat, tetapi tetap harus ada solusi untuk perbaikan ekosistem,” tambahnya.
Aturan Baru Pendakian Gunung Ciremai
Kepala BTNGC, Toni Anwar, mengatakan pendakian kini menerapkan sistem booking online melalui platform resmi BTNGC.
Pendaki diwajibkan membawa surat sehat, mempersiapkan fisik, mental, dan perlengkapan sesuai ketentuan pendakian.
“Pendakian hanya diizinkan dua hari satu malam. Pendakian sehari atau ‘tik-tok’ belum diizinkan,” jelas Toni.
Pendaki juga diminta memperhatikan kondisi musim hujan untuk menjaga keselamatan selama perjalanan menuju puncak.
Harapan Pemulihan Ekosistem Berlanjut
Mazic berharap penutupan di masa depan dilakukan lebih lama untuk memberikan dampak signifikan pada ekosistem.
“Diperlukan keseimbangan antara kepentingan ekonomi masyarakat dan pemulihan ekosistem,” pungkas Mazic.
Langkah BTNGC menjadi awal baik, namun keberhasilan membutuhkan dukungan seluruh pihak demi Gunung Ciremai yang lestari.