KoranMandala.com -Juru Bicara BPBD Jawa Barat Jabar), Hadi Rahmat, menyebut banjir bandang di sukabumi akibat empat sungai meluap. Hal itu terjadi akibat hujan deras sejak Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12) pagi.
“Hujan deras selama dua hari menyebabkan banjir dan longsor di 27 desa di 20 kecamatan,” ungkapnya kepada wartawan Jumat, 6 Desember 2024.
Kecamatan Sagaranten dan Pabuaran menjadi wilayah dengan dampak terparah akibat bencana tersebut.
Di Pabuaran, sekitar 70 rumah terendam, dan jumlahnya diperkirakan bertambah karena banjir masih tinggi.
Tim BPBD Jabar dan Forkopimcam saat ini mencari korban longsor yang tertimbun di Kecamatan Gegerbitung.
BNPB Evaluasi Penanganan Banjir di Bojongsoang, Fokus pada Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pengungsi
Akses jalan Provinsi Baros-Sagaranten dilaporkan terputus, menyulitkan pergerakan menuju wilayah selatan.
“Jalur alternatif hanya melalui Cikembar dan Jampang Tengah,” jelasnya lebih lanjut.
Jalur Geopark Ciletuh mengalami dampak di dua titik, termasuk Simpenan-Loji yang terputus total.
Beberapa jembatan di sepanjang jalur ini hampir ambruk akibat derasnya luapan banjir.
Di Palabuhanratu, banjir setinggi lebih dari satu meter menyeret enam kendaraan milik warga.
“Pendataan jumlah korban dan kerusakan masih berlangsung, termasuk kendaraan yang hanyut,” tambahnya.
Jembatan Desa Sirnajaya, Kecamatan Warung Kiara, juga runtuh dan terbawa arus deras air.
Tim BPBD Jabar terus berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan langkah-langkah darurat.
Hingga saat ini, dilaporkan tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat bencana tersebut