KoranMandala.com – Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat menginformasikan mengenai dampak serius dari bencana yang melanda wilayah Sukabumi dan Cianjur.
Bencana tersebut meliputi banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah yang menyebabkan hilangnya nyawa, kerusakan infrastruktur, serta gangguan pada akses komunikasi dan pasokan listrik di berbagai daerah.
Di Sukabumi, tercatat delapan orang meninggal dunia, yang berasal dari Kecamatan Simpenan dan Ciemas. Selain itu, terdapat laporan mengenai tujuh orang yang hilang di Simpenan, Gegerbitung, Tegal Buleud, dan Pabuaran.
Antisipasi Bencana Saat Pencoblosan Pilkada 2024, Pemkot Tasikmalaya Siapkan Langkah Antisipasi
Sebanyak 1.487 kepala keluarga atau 3.497 jiwa terdampak, dengan 389 kepala keluarga atau 1.400 jiwa mengungsi, serta 589 unit rumah mengalami kerusakan. Situasi semakin sulit dengan terputusnya akses jalan dan jembatan, yang menghambat masuknya alat berat ke lokasi bencana.
Di Cianjur, bencana melanda 15 kecamatan, termasuk Kadupandak, Takokak, Agrabinta, dan Campaka. Data sementara menunjukkan 185 rumah rusak, 381 rumah terendam, dan 75 rumah terancam.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka. Lebih dari 1.375 jiwa terdampak, dengan 31 jalan di wilayah tersebut mengalami kerusakan.
Hadi menyatakan bahwa prioritas saat ini adalah membuka akses ke daerah terdampak agar evakuasi dan distribusi bantuan dapat segera dilaksanakan.
“Saat ini fokus penanganan pertama kita adalah mendata pengungsi, dan kami berupaya agar logistik makanan dapat segera masuk ke daerah pengungsi, contohnya di Simpenan yang aksesnya terputus,” ungkap Hadi pada Sabtu 7 Desember 2024.
“Kami berusaha menggunakan perahu, meskipun akses tetap sulit, kami bekerja sama dengan relawan, pemerintah kabupaten dan kota, serta TNI dan Polri,” tambahnya.
Saat ini, perhatian utama kami adalah penanganan data pengungsi. Kami berusaha agar logistik makanan dapat masuk ke daerah pengungsi, seperti di Simpenan yang mengalami putus akses,” ujar Hadi