KoranMandala.com – Atul Subhash, engineer AI di Bengaluru meninggal dunia dengan kehendak sendiri dan meninggalkan catatan 24 halaman. Catatan ituu berisi narasi menyalahkan istri dan keluarganya. Pesan kuat yang ia sampaikan pada catatan itu adalah ‘Keadilan sudah ditegakkan‘
Kasus yang menimpa Atul Subhash menjadi trending topik di jagad maya India, tempat almarhum hidup dan meninggal dunia.
Selanjutnya, pria berusia 34 tahun itu nekad meninggalkan dunia dengan kehendak sendiri setelah terlibat masalah hukum dengan istrinya. Catatan kematian setebal 24 halaman menuduh istri beserta keluarganya melakukan pelecehan. Polisi dari kantor Marathahalli di Bengaluru dan warga sekitar menemukan jenazah Athul pada hari Senin, 9 Desember 2024 lalu.
Atul Subhash berasal dari Uttar Pradesh, ia bekerja sebagai eksekutif senior di sebuah perusahaan swasta di kota tersebut dan telah tinggal sendiri setelah berpisah dari istrinya.
Apa yang terjadi dengan Atul Subhash?
Kemudian, sebelum meninggal ia membuat catatan yang teridiri dari empat halaman tulisan tangan, serta 20 halaman lainnya dalam bentuk yang telah ia ketik.
Melansir dari timesofindia, dalam surat tersebut, engineer tersebut diduga menyalahkan istrinya dan keluarganya atas pelecehan yang ia alami, ia mengaitkannya dengan pertikaian rumah tangga yang terus-menerus.
Menurut catatan yang ia buat, istrinya telah menerima 40.000 Rupee setiap bulan sebagai biaya hidup. Padahal istrinya tersebut dapat menghasilkan uang sendiri dari pekerjaanya di Accenture.
Dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial, Atul mengatakan uang yang ia hasilkan membantu musuh-musuhnya tumbuh lebih kuat. “Pajak yang saya bayarkan atas gaji saya membantu polisi dan sistem hukum melecehkan saya dan keluarga saya.”
Keadilan Sudah Ditegakkan
Menurut laporan India Today yang mengutip polisi, Atul terlibat dalam perselisihan hukum dengan istrinya. Ia telah mengajukan kasus terhadap istrinya tersebut di Uttar Pradesh. Menurut Atul, putusan pengadilan yang ia dapatkan baru-baru ini tidak berpihak kepadanya. Hal ini yang menambah penderitaannya, kata polisi.
Sebelum meninggal dengan kehendak sendiri, Atul Subhash memilah banyak hal penting tentang catatan kematiannya, kunci kendaraan, dan menyimpan catatan didalam lemari berisikan daftar tugas yang telah ia selesaikan ataupun yang masih tertunda.
Selain dari itu, hal penting lainnya yang kemudian menjadi viral dan trending topik di India yaitu ia juga menggantung plakat di rumahnya yang bertuliskan, “Justice is Due” atau “Keadilan sudah ditegakkan”.
Alhasil, sampai saat ini polisi telah memulai penyelidikan terperinci atas masalah ini. Saudara laki-laki almarhum telah mengajukan pengaduan, yang mengakibatkan pendaftaran FIR terhadap istri Atul dan kerabatnya. (FMA)