KoranMandala.com -Keributan antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) terjadi di Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu 22 Desember 2024, malam. Insiden ini bermula ketika seorang penumpang ojol menjadi korban penarikan oleh opang hingga terjatuh dari motor. Korban mengalami luka serius di kepala dan dilarikan ke Rumah Sakit Al Islam.
Menurut Kapolsek Cileunyi, Kompol Rizal Adam, kejadian bermula ketika pengendara ojol memasuki zona merah di Cibiru Hilir untuk mengambil penumpang. “Pihak opang tidak terima sehingga mengejar ojol tersebut. Saat itu penumpang ditarik hingga jatuh dan terluka,” ungkapnya, Senin 23 Desember 2024.
Haru Suandharu: Akar Bentrok Opang-Ojol Adalah Ekonomi Sulit, Solusi Jangka Panjang Diperlukan
Setelah kejadian, pengendara ojol melaporkan insiden tersebut ke Polsek Cileunyi. Polisi meminta massa ojol tidak melakukan aksi balasan. Namun, keesokan harinya, massa ojol mendatangi pangkalan opang di Stasiun Cimekar dan Ciminrang sebagai bentuk solidaritas.
Rizal menyatakan bahwa situasi telah dikendalikan melalui mediasi antara kedua pihak. “Kami sudah komunikasikan dan menyelesaikannya di Polsek. Anggota juga mencari koordinator opang untuk mediasi lebih lanjut,” tambahnya.
Terkait video kebakaran yang viral di media sosial, Rizal membantah adanya pembakaran motor. “Itu bukan motor, hanya kayu yang terbakar di lokasi yang biasa dijadikan tempat berteduh,” jelasnya.
Orang tua korban mengungkapkan bahwa anaknya memesan ojol melalui aplikasi Indrive usai tiba di Stasiun Cimekar. Namun, korban tidak mengetahui adanya ketegangan antara ojol dan opang di lokasi tersebut. “Anak saya ditarik tangannya hingga jatuh dan mengalami luka di kepala,” tuturnya.
Pengemudi ojol lainnya, Agus, mengaku aksi massa dilakukan untuk menuntut pelaku penarikan segera ditangkap. “Ini aksi solidaritas agar kasus ini segera diselesaikan,” tegasnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih menyelidiki insiden tersebut dan berupaya menjaga situasi tetap kondusif.