1. Proses Pertukaran Tahanan dan Sandera
Israel kabarnya akan membebaskan 30 tahanan Palestina sebagai imbalan untuk setiap sandera Israel, serta 50 tahanan Palestina lainnya untuk setiap tentara wanita Israel yang ditahan di Gaza. Prioritas pembebasan akan diberikan kepada sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun. Dengan demikian, 33 warga Israel diperkirakan akan dibebaskan dalam 42 hari pertama setelah perjanjian tersebut ditandatangani.
Menurut informasi dari Al Arabiya, jumlah warga Palestina yang ditahan oleh Israel saat ini mencapai 1.650 orang. Selain itu, warga yang sebelumnya mengungsi dari Gaza Utara diperkirakan dapat kembali mulai tanggal 22 Januari.
2. Penarikan Pasukan Israel dari Koridor Philadelphi: Sebuah Langkah Strategis dalam Konteks Keamanan
Dalam perjanjian ini, Israel berkomitmen untuk secara bertahap menarik pasukannya dari koridor Netzarim dan Philadelphi. Berdasarkan laporan dari Al Arabiya, Israel awalnya menginginkan peran pengawasan di wilayah Philadelphi, namun permintaan ini ditolak oleh Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata. Sebagai gantinya, Israel meminta untuk menempatkan perwakilan permanennya di pos penyebrangan Rafah.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelumnya menyatakan bahwa Hamas mengajukan permintaan mendesak di saat-saat terakhir untuk mengubah penempatan pasukan Israel di sepanjang koridor yang membentang di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza.
“Atas tekanan kuat dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Hamas akhirnya membatalkan permintaannya yang di menit-menit terakhir terkait perubahan penempatan pasukan Israel di Koridor Philadelphi,” kata kantor Netanyahu.
3. Tahap Kedua Negosiasi
Perundingan terkait perjanjian tahap kedua akan dimulai pada hari keenam belas setelah gencatan senjata. Tahap ini mencakup proses pembebasan seluruh sandera yang masih tertahan serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Jalur Gaza.
4. Dukungan bagi Gaza
Perjanjian tersebut juga mencakup pembahasan mengenai pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengingat bahwa pasukan Israel sering kali menghalangi upaya pengiriman bantuan kepada warga Gaza.
Sebanyak 600 truk bantuan kemanusiaan direncanakan akan memasuki Gaza setiap hari selama enam minggu masa gencatan senjata. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menegaskan bahwa gencatan senjata ini sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam distribusi bantuan dan menyambut positif tercapainya kesepakatan tersebut.