KoranMandala.com -Israel memblokir masuknya truk bantuan ke Gaza pada Minggu (2/3), sementara Hamas meminta Mesir dan Qatar turun tangan sebagai penengah dalam perundingan gencatan senjata.
Truk-truk yang tertahan membawa pasokan vital bagi warga Gaza yang terdampak konflik, meskipun gencatan senjata telah berlangsung selama enam minggu terakhir.
Dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Kroasia, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tidak akan diberikan secara cuma-cuma. Ia menekankan bahwa negosiasi lebih lanjut harus dikaitkan dengan pembebasan sandera.
30 Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 3 Maret 2025, Buruan Login Sekarang!
Sa’ar juga mengklaim bahwa Amerika Serikat memahami keputusan Israel untuk menangguhkan bantuan, seraya menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kebuntuan perundingan.
Menanggapi hal ini, pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, memperingatkan bahwa pemblokiran bantuan akan berdampak pada proses negosiasi gencatan senjata.
Hamas mengusulkan skema pembebasan sandera, di mana separuh dari sandera yang masih hidup akan dilepaskan lebih dulu. Sementara itu, mereka yang telah meninggal akan dikembalikan pada hari terakhir jika gencatan senjata permanen tercapai.
Sebelumnya, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan telah menerima proposal gencatan senjata sementara yang diajukan oleh utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff.
Jika disepakati, gencatan senjata akan berlaku selama Ramadan dan Paskah, menghentikan pertempuran hingga sekitar 31 Maret dan 20 April 2025. (Translator: Sindi Pebrianti/MG)