Koran Mandala -Menghadapi curah hujan tinggi dan potensi bencana hidrometeorologi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyiagakan 80 puskesmas, termasuk tim kesehatan dan ambulans untuk merespons situasi darurat.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Anhar Hadian, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan tim surveilans yang siaga selama 24 jam di luar jam kerja.
“Tim ini bertugas melakukan penilaian cepat di lapangan untuk memberikan rekomendasi, seperti kebutuhan ambulans, posko kesehatan, atau kunjungan tim medis,” ujar Anhar.
Kirmir Jebol Sejak 2018, Warga Batununggal Merana Diterjang Banjir
Selain itu, Anhar memastikan kesiapan 42 rumah sakit yang memiliki layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) selama 24 jam. “Jika ada korban banjir, kami akan memprioritaskan penanganannya di rumah sakit,” tambahnya.
Di sisi lain, Direktur Utama Rumah Sakit Bandung Kiwari, Yorisa Sativa, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua jenis layanan, yaitu layanan statis dan mobile.
“Layanan statis berarti kesiapan rumah sakit dalam menyediakan tenaga medis dan fasilitas yang lebih optimal. Kami meningkatkan manajemen SDM, peralatan, serta sumber daya lainnya,” jelas Yorisa.
Sementara itu, layanan mobile mencakup posko kesehatan yang melibatkan berbagai unsur tenaga medis, termasuk spesialis dan psikiater.
Yorisa juga mengingatkan bahwa penyakit seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan demam berdarah dengue (DBD) sering muncul saat bencana banjir.
“Pencegahan harus dilakukan. Puskesmas dan klinik swasta harus berperan aktif agar tidak terjadi lonjakan kasus penyakit,” tegasnya.
23 Akun FF Sultan Gratis Hari Ini 8 Maret 2025, Login Sekarang untuk Dapatkan Semua Skin!