Koran Mandala -Banjir besar kembali melanda tiga kecamatan di Bandung Selatan, yakni Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Citarum setelah curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Ketinggian air bervariasi antara 30 cm hingga 150 cm, membuat aktivitas warga dan lalu lintas terganggu. Di Jalan Raya Dayeuhkolot, tepatnya di depan PT PLN Pusharlis, banjir masih menggenangi jalan hingga Minggu, 9 Maret 2025. Jalur utama yang menghubungkan Bandung Selatan dengan Kota Bandung pun terputus.

Kontras: Wisata Libur Panjang Ramai, Warga Bojongsoang Merana Terjebak Banjir

Sejumlah warga memilih menggunakan jasa ojek perahu dan delman untuk beraktivitas. “Gak ada angkot. Paling jalan kaki dan naik ojek perahu,” kata Neng Wina, buruh pabrik asal Banjaran.

Banjir juga menyebabkan kemacetan parah di beberapa titik, terutama di akses Baleendah menuju Terusan Buahbatu. Banyak pengendara motor yang nekat menerobos banjir, tetapi akhirnya mogok.

“Bisa saja menerabas air, tapi risikonya motor mogok. Sudah puluhan yang mogok,” ujar Tarno, warga Baleendah.

Hingga saat ini, belum ada solusi permanen untuk mengatasi banjir musiman ini. “Banjir ini sudah sering terjadi dan belum ada cara mencegahnya. Kalau sudah begini, saya kerja juga jadi telat,” kata Wawan, seorang petugas keamanan di Kota Bandung.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version