Koran Mandala -Hujan lebat mengguyur Kota Bandung pada Jumat (7/3/2025) menyebabkan longsor di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrog, Ujungberung. Tembok penahan tanah (TPT) ambruk pada Sabtu dini hari pukul 01.00 WIB.

Entis (65), pengurus makam, mengaku tak menyangka hujan deras memicu longsor besar. Warga sekitar mendengar suara ambruk sebanyak tiga kali sebelum kejadian.

“Suaranya seperti gempa, terdengar sejak pukul 23.00 hingga 01.00 WIB,” kata Entis, Selasa 11 Maret 2025.

TPU Cikutra Longsor, Ahli Waris Harapkan Ini

Ia mengungkapkan bahwa sebelum longsor, ia masih berada di TPU hingga pukul 20.00 WIB. Saat itu, belum ada tanda-tanda bahaya.

“Jumat sore saya mengecat musala sampai pukul 18.00 WIB. Malamnya saya kembali ke TPU, masih aman,” ujarnya.

Longsor tidak menyebabkan makam amblas, tetapi delapan makam direlokasi ke blok lain demi menghindari longsor susulan.

“Takut terjadi longsor lagi, jadi dipindahkan. Ada delapan makam,” kata Entis.

Ahli waris telah dihubungi sebelum pemindahan makam dilakukan pada Sabtu (8/3/2025).

“Sabtu siang langsung dipindahkan dan selesai sebelum pukul 18.00 WIB,” tambahnya.

Saat ini, perbaikan TPT tengah dilakukan. Penggalian pondasi baru telah dimulai untuk mencegah longsor berulang, terutama menjelang Lebaran.

“Menjelang Lebaran, banyak peziarah. Jadi harus aman,” ujarnya.

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari, mengatakan pemindahan makam dilakukan sesuai prosedur. Ahli waris menyaksikan langsung proses evakuasi.

“Dua jenazah dipindah ke blok H, enam lainnya ke blok N,” katanya, Selasa (11/3/2025).

Longsor terjadi akibat derasnya aliran air yang melewati TPU Nagrog dan Perumahan Gending Mas.

“TPT yang longsor lebarnya sekitar 30 meter dengan kedalaman 10 meter,” ungkap Bambang.

Selain area makam, longsor mengancam bangunan musala dan toilet TPU yang kini berada di tepi jurang.

“Kami sudah berkoordinasi dengan DSDABM, dan petugas telah meninjau lokasi,” tambahnya.

Selain TPU Nagrog, peninjauan juga dilakukan di TPU lain yang berpotensi terdampak longsor.

Dari 13 TPU yang diperiksa, beberapa sudah diperbaiki, termasuk TPU Cikutra dan Sirnaraga yang sebelumnya mengalami longsor besar.

“TPT di TPU Cikutra dan Sirnaraga kini lebih kuat setelah diperbaiki bersama DSDABM dan BBWS,” kata Bambang.

Tujuh TPU lain yang dilintasi sungai, seperti Babakan Ciparay, Astanaanyar, dan Cikutra, terus dipantau untuk mengantisipasi longsor.

“Kami akan terus memantau agar kejadian serupa tidak terulang,” tutupnya.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version