Tekanan terhadap Donald Trump
Situasi ini juga memberikan tantangan bagi Donald Trump, yang menginginkan penyelesaian cepat dan berharap perang bisa dihentikan dalam hitungan hari.
Dalam pernyataan di Gedung Putih, Trump menyatakan harapannya agar Rusia menerima usulan gencatan senjata selama 30 hari.
Ia juga mengaku telah membahas detail perjanjian damai dengan Ukraina, termasuk wilayah mana yang akan dipertahankan atau dilepaskan.
Sementara itu, AS terus meningkatkan tekanan terhadap Rusia dengan memperketat sanksi ekonomi, terutama di sektor energi dan sistem perbankan.
Di tengah ketegangan ini, Putin mengadakan pertemuan tertutup dengan utusan khusus AS, Steve Witkoff, di Moskow. Sebelumnya, Kremlin juga menolak proposal gencatan senjata yang diajukan oleh AS.
Sebagai langkah simbolis, Putin mengunjungi wilayah Kursk dengan mengenakan pakaian militer, sementara Rusia mengklaim telah merebut kembali kota strategis Sudzha.
Perang Masih Jauh dari Kata Usai
Sejak melancarkan invasi pada Februari 2022, Rusia kini menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina. Perang ini telah menyebabkan lebih dari 95.000 tentara Rusia tewas, sementara Ukraina terakhir kali melaporkan 43.000 korban jiwa dari pihak militernya pada Desember 2024.
Namun, analis Barat memperkirakan jumlah korban di pihak Ukraina sebenarnya lebih tinggi.
Dengan perbedaan sikap antara kedua negara serta meningkatnya tekanan dari AS, jalan menuju perdamaian tampaknya masih penuh hambatan.***