Koran Mandala -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk menekan curah hujan tinggi yang melanda Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir. Langkah ini dilakukan guna mengurangi risiko banjir, khususnya di Cekungan Bandung, termasuk Kabupaten Sumedang.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menyatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayahnya disebabkan oleh curah hujan yang ekstrem. “Dengan modifikasi cuaca, diharapkan curah hujan dapat dikurangi,” kata Dony saat meninjau lokasi banjir di Cimanggung, Minggu, 16 Maret 2025.
Dedi Mulyadi: Modifikasi Cuaca 10 Hari untuk Kurangi Risiko Banjir
Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman. Ia mengungkapkan bahwa operasi modifikasi cuaca akan berlangsung dari 11 hingga 20 Maret 2025. “Mulai nanti malam, kita akan lakukan enam sorti per hari. Mudah-mudahan ini dapat mengurangi curah hujan di Cekungan Bandung,” ujarnya.
Banjir tidak hanya terjadi di Sumedang, tetapi juga di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Cirebon. Menurut Herman, upaya ini melibatkan Pemprov Jabar, Pemkab Sumedang, BNPB, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, menambahkan bahwa pesawat penyemaian garam akan berangkat dari Jakarta. “Jika diperlukan, penyemaian akan langsung dilakukan sebelum pesawat mendarat di Bandara Husein Sastranegara,” kata Lukmansyah.
OMC merupakan teknik rekayasa atmosfer dengan menebarkan garam ke awan untuk mengendalikan hujan. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi intensitas hujan dan meminimalisir dampak bencana banjir di wilayah terdampak.